Selasa, 02 November 2010

Themercedeslounge.com - Mercedes Indonesia – Info Mobil Mewah Terbaru

Popularitas Mercedes-Benz yang malang melintang di percaturan otomotif dalam negeri sejak pertama kali hadir di Indonesia di 1894, membuat para investor tertarik untuk menanamkan modalnya guna menghadirkan varian lansiran pabrikan berlambang Three-Pointed Stars ini. Apa lagi di medio 70-an, pemerintahan Orde Baru mulai mendorong dilakukannya perakitan mobil di dalam negeri.

Langkah tersebut dicanangkan lewat pelarangan mengimpor mobil dalam keadaan utuh alias completely built-up (CBU). In other word's, mobil harus dimasukkan dalam keadaan terurai atau completely knocked-down dan baru di assembling di Indonesia.

Karenanya, H.M. Joesoef Abdillah dan mitranya, Ibnu Sutowo, melakukan proses lobi ke Daimler-Benz AG sebagai manufaktur Mercedes-Benz untuk membuka ATPM dan mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Upaya tersebut mendapat tanggapan positif. Pada 8 Oktober 1970, keagenan Mercedes-Benz di Indonesia secara resmi diambil alih oleh PT. Star Motors Indonesia sebagai ATPM produk Daimler-Benz AG di Indonesia. Perusahaan yang merupakan hasil joint venture antara Daimler-Benz AG dan PT. Gading Mas tersebut dipimpin oleh Mr. Friedrich August Wolf selaku President Director.

Pada saat yang bersamaan,Daimler-Benz AG bekerja sama dengan DEG-Jerman Barat dan PT. Gading Mas, mendirikan PT. German Motor Manufacturing sebagai pabrik dan perakitan produk Daimler-Benz di Indonesia yang bermarkas di Jalan Sulawesi 1, Tanjung Priok. Dengan berdirinya PT. Star Motors Indonesia dan PT. German Motor Manufacturing, menandai dimulainya era Mercedes-Benz Group di Indonesia di bawah kendali H.M. Joesoef Abdillah.

Setahun kemudian, kendaraan niaga Mercedes-Benz tipe L 911 mulai dirakit di Tanjung Priok yang iklannya muncul di harian Kompas pada 11 November 1971. Di 1973, PT. German Motor Manufacturing mulai merakit sedan Mercedes-Benz W115 tipe 200, 240D dan 280 atau yang akrab disapa Mercy Mini. Sedan-sedan ini-khususnya tipe 200 dan 280-laris manis diburu pembeli dan sempat membuat PT. Star Motors Indonesia kewalahan untuk memenuhi permintaan yang terus melonjak. Bahkan, waktu indennya sempat memakan waktu hingga satu tahun. Masalahnya, kapasitas produksi di pabrik waktu itu baru 7 mobil per hari atau 210 mobil per bulan. Apalagi larangan impor mobil CBU sudah mulai berlaku sejak 22 Januari 1974.

Untuk meningkatkan penjualan, PT. Star Motors Indonesia memindahkan Kantor Layanan Purna Jualnya ke Jalan RE Martadinata Km 7, Ciputat, Tangerang di 1977 yang baru diresmikan setahun berikutnya. Kantor tersebut juga mencakup Pusat Pendidikan dan Latihan Kejuruan untuk mendidik calon teknisi Mercedes-Benz selama tiga tahun penuh dengan komposisi 20% teori dan 80% praktek. Hingga 2009, PPLK Ciputat telah menghasilkan 750 teknisi professional Mercedes-Benz.

Pada 1977, saat jabatan Presiden Direktur PT. Star Motors Indonesia diserah-terimakan kepada Dr. Teddy Pawitra, Mercedes-Benz juga membangun pabrik di Desa Wanaherang, Gunung Putri, Bogor sebagai lokasi baru menggantikan pabrik lama di Tanjung Priok. Sementara di 1983, PT. Star Engines Indonesia mulai berdiri dan berfungsi sebagai perakit mesin, bak perseneling dan as roda Mercedes-Benz.

1 Februari 1992, PT. German Motor Manufacturing beralih fungsi menjadi Agen Tunggal dan Pemegang Merk Mercedes-Benz di Indonesia dengan status Agen Tunggal, Pabrikan dan Perakit Produk-Produk Daimler-Benz untuk Indonesia. Sedangkan PT. Star Motors Indonesia selanjutnya hanya menjadi Distributor Utama Mercedes-Benz untuk Indonesia. Empat tahun berselang, perusahaan dimaksud mendapat sertifikasi ISO 9001 dan merupakan grup perusahaan otomotif pertama yang mendapatkan sertifikasi ini.

Demi efisiensi, pada 1998 Divisi Pemasaran dan Penjualan pindah dari Wanaherang ke Gedung Deutsche Bank, Jalan Imam Bonjol 80, Jakarta Pusat dan diresmikan setahun kemudian saat jabatan Presiden Direktur dipegang oleh Friedel Engisch. Dan medio Juni 2000, PT. German Motor Manufacturing berganti nama menjadi PT. DaimlerChrysler Indonesia dan PT. Star Motors Indonesia berubah menjadi PT. DaimlerChrysler Distribution Indonesia.

Seiring dengan berakhirnya merger antara Chrysler Corporation dan Daimler-Benz AG di 1 Oktober 2007, PT. DaimlerChrysler Indonesia dan PT. DaimlerChrysler Distribution Indonesia berganti nama satu tahun berikutnya menjadi PT. Mercedes-Benz Indonesia dan PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia. Sementara tampuk pimpinan diserahkan kepada Rudi Borgenheimer selaku President & CEO Mercedes-Benz Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar